Selasa, 09 November 2010

Ganyong dan Angkrik ( Umbi garut )

 "...GANYONG..."
Neneku dulu paling suka membuat pati dari umbi Ganyong. Mula-mula umbi kanyong diambil dari dalam tanah dengan menggunakan cangkul atu alat lain. Setelah itu, ganyong dibersihkan dari kotoran tanah yang melekat dengan cara mencucinya. setelah dicuci langkah selanjutnya adalah mengupas kulit hanyong. baru langkah selanjutnya ialah memarutnya dengan parutan kelapa.
Hasil parutan ganyong tersebut kemudian diperas dengan menggunakan kain yang bersih, yang airnya bisa ditempatkan di baskom.Untuk diambil patinya dilakukan dengan cara mengendapkan air dari hasil perasan ganyong. Setelah air hasil perasan ganyong mengendap baru bisa dibedakan antara pati dan airnya.
Yang mengendap dibagian bawah baskom, itulah yang nama'a pati. Ya tentu namanya juga pati ganyong.
Dulu neneku paling seneng membuat bubur dari pati ganyong tersebut. rasanya lumayan enak, manis kalau saya bilang.....
Tanaman ini dulu banyak sekali tumbuh liar disekitar halaman rumah saya, bahkan sangking lebatnya sering untuk ngumpet saat main petakumpet bersama teman.
Namun itu dulu, sekarang rasanya sudah sangat sulit untuk menemukan tanaman tersebut, apalagi untuk membuat pati seperti yang nenek saya lakukan, rasanya itu susah. Karena tanaman itu sendiri sekarang jarang dijumpai.
Apakah Ganyong merupakan jenis tanaman yang  segera punah...??????
"...ANGKRIK (umbi garut)..."
Bagi sebagian orang gambar disamping ini pastilah tidak asing. Di desa saya nama tanaman ini adalah Angkrik. Angkrik ini adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang tak jauh beda dengan ganyong. Angkrik dan Ganyong sama-sama mengandung karbohidrat.
Tanaman ini berkembang biak dengan tunas, hal yang sama juga dilakukan oleh ganyong. Cuma bedanya biasanya tanaman Angkrik ini sedikit lebih kecil dari pada ganyong. Umbi angkrik sendiri biasanya berbentuk seperti jari dan memanjang. berbeda dengan Ganyong yang bentuknya lebih tidak beraturan, karena mengikuti tekstur tanah.
Umbi Angkrik apabila direbus rasanya pun tak jauh beda dengan yang namanya Ganyong. Hanya yang tampak membedakan adalah umbi Angkrik ini lebih banyak terdapat serabut pada daging umbinya.
Tanaman ini pun dulu sangat banyak tumbuh liar di halaman rumah saya, namun sekarang seakan tidak ada yang mau peduli dengan tanaman seperti ini, malah mungkin dianggap sebagai semak perdu yang tak bermanfaat.
Apakah mungkin Angkrik juga termasuk jenis tanaman yang segera punah.....???

Tidak ada komentar:

SUTRISNO